Senin, 10 Februari 2014

Contoh Pidato Tentang Hari Pendidikan Nasional

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
           Yang terhormat Kepala SMP Negeri 3 Purworejo, bapak/ ibu beserta karyawan yang saya hormati, dan teman-teman yang saya sayangi.
       Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dalam keadaan sehat wal afiat.
                Hadirin yang berbahagia,
           Setiap tanggal 2 Mei, kita bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tahukah anda siapa pelopor pendidikan di Indonesia? Ya, yaitu Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 yang bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Ketika beliau menginjank umur 40 tahun nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat diganti dengan nama Ki Hajar Dewantara dan membuang embel-embel Raden Mas dengan tujuan untuk memutus jarak status yang disandangnya sebagai keturunan ningrat dengan rakyat, sehingga dengan nama barunya beliu bisa lebih dekat dengan rakyat. Pada tahun 1919 beliau telah membangun sebuah sekolah untuk para bumiputera dan diberi nama dengan “Taman Siswa”. Ki Hajar Dewantara terkenal dengan filsafatnya yaitu:
“Ing Ngarso Sung Tuladha”
“Ing Madya Mangun Karsa”
“Tut Wuri Handayani”
            Yang berarti ing ngarso Sung Tuladha, Seseoraang Pemimpin apabila didepan harus bisa memberi contoh atau menjadi panutan bagi yang dpimpin atau warganya atau peserta didiknya.
Ing madyo mangun karso, Seorang Pemimpin apabila berada ditengah tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi supaya lebih maju, atau lebih baik.
Tut Wuri Handayani, Seorang Pemimpin apabila berada dibelakang harus bisa mendorong masyarakat/yang dipimpin supaya senantiasa lebih maju.
 Menurut Ki Hajar Dewantara hak tiap orang untuk bermasyarakat, oleh karena itu pengajar tidak hanya mendidik anak menjadi manusia yang cerdas dalam bidang intelektual, tetapi juga dalam budi pekertinya. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. Demikianlah kepeloporan Ki Hajar Dewantoro sebagai pendobrak era kebodohan menuju bangsa Indoesia yang cerdas dan bermartabat.
Semoga dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, kita bisa mekmanainya sebagai usaha manusia untuk memberikan pendidikan terbaik kepada manusia yang membutuhkan dan mejadikan pendidikan sebagai kebutuhan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Bila ada tutur kata yang kurang berkenan saya mohon maaf. Wabillahi Taufik Wal Hidayah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

3 komentar: