Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Yang
terhormat Kepala SMP Negeri 3 Purworejo, bapak/ ibu beserta karyawan yang saya
hormati, dan teman-teman yang saya sayangi.
Marilah
kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka
memperingati Hari Pendidikan Nasional dalam keadaan sehat wal afiat.
Hadirin
yang berbahagia,
Setiap
tanggal 2 Mei, kita bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pendidikan
Nasional. Tahukah anda siapa pelopor pendidikan di Indonesia? Ya, yaitu Raden
Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.
Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 yang bertepatan dengan
peringatan Hari Pendidikan Nasional. Ketika beliau menginjank umur 40 tahun
nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat diganti dengan nama Ki Hajar Dewantara
dan membuang embel-embel Raden Mas dengan tujuan untuk memutus jarak status
yang disandangnya sebagai keturunan ningrat dengan rakyat, sehingga dengan nama
barunya beliu bisa lebih dekat dengan rakyat. Pada tahun 1919 beliau telah
membangun sebuah sekolah untuk para bumiputera dan diberi nama dengan “Taman
Siswa”. Ki Hajar Dewantara terkenal dengan filsafatnya yaitu:
“Ing Ngarso Sung
Tuladha”
“Ing Madya Mangun
Karsa”
“Tut Wuri Handayani”
Yang berarti ing ngarso Sung
Tuladha, Seseoraang Pemimpin apabila didepan harus bisa memberi contoh atau
menjadi panutan bagi yang dpimpin atau warganya atau peserta didiknya.
Ing madyo mangun karso, Seorang Pemimpin apabila berada ditengah
tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi
supaya lebih maju, atau lebih baik.
Tut Wuri
Handayani, Seorang Pemimpin apabila berada dibelakang harus bisa mendorong
masyarakat/yang dipimpin supaya senantiasa lebih maju.
Menurut
Ki Hajar Dewantara hak tiap orang untuk bermasyarakat, oleh karena itu pengajar
tidak hanya mendidik anak menjadi manusia yang cerdas dalam bidang intelektual,
tetapi juga dalam budi pekertinya. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran
(intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. Demikianlah
kepeloporan Ki Hajar Dewantoro sebagai pendobrak era kebodohan menuju
bangsa Indoesia yang cerdas dan bermartabat.
Semoga dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, kita bisa
mekmanainya sebagai usaha manusia untuk memberikan pendidikan terbaik kepada
manusia yang membutuhkan dan mejadikan pendidikan sebagai kebutuhan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Bila ada
tutur kata yang kurang berkenan saya mohon maaf. Wabillahi Taufik Wal
Hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.